Sabtu, 01 Desember 2012

Kualitas Minyak Nilam

Kualitas dan mutu minyak nilam dipengaruhi oleh perlakuan saat panen, pasca panen, penyulingan, dan perlakuan  setelah proses penyulingan. Kualitas tanaman nilam di indonesia baik, namun minyak nilam yang dihasilkan kurang baik. Hal itu menyebabkan harga minyak nilam Indonesia masih rendah. Banyak penelitian yang ditujukan untuk menigkatkan kualitas minyak nilam di daerah-daerah:



Perajangan
Tujuan perajangan adalah memperkecil ukuran sehingga ukuran bahan yang lebih kecil dapat memperbesar luas permukaan bahan sehingga semakin banyak kontak dengan uap atau panas saat penyulingan. Selain itu, dengan pengecilan ukuran juga dapat mempermudah penempatan bahan dalam ketel. Volume bahan yang akan disuling akan lebih banyak dari pada bahan yang tidak dirajang terlebih dahulu. Pengecilan ukuran dapat mempermudah penguapan air bahan saat proses pengeringan dan pelayuan. Perajangan dilakukan dengan memotong/merajang daun dan batang sepanjang 2-4 cm.

Pelayuan dan pengeringan
Pelayuan dan pengeringan bertujuan untuk menguapkan sebagian air dalam bahan sehingga proses penyulingan lebih maksimal. Jika ketika penyulingan bahan masih banyak mengandung air, maka penyulingan akan membutuhkan waktu lebih lama dan beban penyulingan semakin besar. Proses ini akan mengkondisikan sel-sel pada bahan siap untuk pecah. Saat kandungan air dalam bahan sudah banyak berkurang, sel-sel dalam kondisi menyusut dan mudah sekali rusak jika kontak dengan panas tinggi.
Pengeringan dilakukan dengan menjemur daun nilam yang dihamparkan pada lantak yang diberi alas dibawah sinar matahari. Tumpukan daun nilam tidak boleh terlalu tebal. Jika terlalu tebal akan mengakibatkan pengeringan tidak merata dan hasilnya tidak maksimal. Selama pengeringan perlu dilakukan pembalikan untuk meratakan pengeringan. Pengeringan dilakukan selama 3-4 hari dalam setiap hari selama 4-5 jam. Setelah pengeringan dibawah sinar matahari, daun nilam diletakkan dalam rak bambu ditempat yang teduh untuk dilayukan. Pengeringan dihentikan ketika kadar air daun nilam mencapai 15%.
Proses pengeringan yang terlalu cepat dapat mengakibatkan daun menjadi mudah rapuh sehingga sulit disuling. Sebaliknya, pengeringan yang terlalu lambat menyebabkan bau menjadi tidak enak dan lembab sehingga dapat menurunkan kualitas minyak nilam. Kondisi yang lembab dapat mendorong pertumbuhan jamur.
Setelah proses pengeringan dan pelayuan, daun nilam kering disimpan dalam ruangan yang tidak lembab dan bersih. Lantai dialasi dengan papan berkaki. Penyimpanan dalam waktu satu minggu dapat menurunkan kualitas minyak nilam. Proses penyimpanan tetap beresiko terutam jika disimpan dalam jangka waktu yang lama.
Penyulingan dengan bahan tanpa dikeringkan terlebih dahulu menyebabkan rendemen yang dihasilkan lebih rendah. Minyak atsiri dalam daun terdapat pada sel-sel didalamnya. Sel-sel tersebut ada diseluruh bagian daun, baik dipermukaan maupun dibagian dalam. Daun dalam kondisi segar memiliki sel-sel dalam kondisi baik dan tidak mudah rusak. Saat penyulingan, sel dipermukaan daun segar lebih mudah mengalami kerusakan namun sel dibagian dalam tidak mudah dirusak oleh uap panas. Dinding sel daun segar masih kuat karena mengandung lignin sehingga sulit ditembus uap panas.

Tidak ada komentar: